Berita

KHOFIFAH SIDAK PASAR LARANGAN Sidoarjo- Jawa Pos- Harga komoditas pangan dibeebrapa pasar tradisional terus dipantau jelang Natal dan Tahun Baru. Kini giliran Tim Satgas Pangan Provinsi Jatim menyidak Pasar Larangan, Candi.  Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memimp in langsung kegiatan tersebut kemarin (24/12). Berdasar pantauan, nilai jual bawang merah terus naik dalam 3–4 hari terakhir. Rata-rata pedagang setempat menjualnya Rp 35 ribu per kilogram. ’’Kemarin (Senin, Red) Rp 33.000. Naik Rp 2.000,’’ tutur Khusnawiyah, penj ual sayuran. Setelah sidak, Khofifah men yampaikan memang ada kenaikan harga bawang merah. Sekitar Rp 2 ribu–Rp 3 ribu per kilog ram. Sebaliknya, telur justru lebih murah dibandingkan pasar di Surabaya. ’’Di sini Rp 24 ribu. Surabaya Rp 26 ribu. Sidoarjo relatif aman,’’ katanya. Harga eceran tertinggi telur tercatat Rp 23 ribu. Dia mengimbau para pedagang agar tidak menimbun atau menjual komoditas pangan dengan harga tidak wajar. ’’Sekarang be be rapa harga barang memang cenderung naik. Tapi, kenaikannya tidak terlalu signifikan,’’ paparnya. 

SIDOARJO, Jawa Pos – Pasar tampak sepi bukan karena tak ada pengunjung. Melainkan, be berapa pedagang menelan tar kan kios yang sudah disewanya alias jarang dibuka. Karena itu, pemkab berupaya mengambil alih lapak tersebut, lalu me min dahkan ke penjual lain yang membutuhkan. Dia mengatakan, banyak ke luhan masyarakat tentang kebe radaan stan pasar yang selalu tu tup. Setelah dicek, ternyata pe  dagang tak lagi membuka tokonya. Bahkan, da gangannya kosong. ’’Ini dilarang. Tempat jual beli ya harus buka. Kon su men mencari. Penjual lain juga ingin ber jualan di dalam pasar,” terangnya. Larangan itu, lanjut dia, ter can tum dalam Perda Nomor 1 Tahun 2018 tentang Penataan, Pengelolaan, dan Pem ber dayaan Pasar Rakyat. ’’Izin pemakaian memang berlaku selama tiga tahun. Tapi, jangan dikosongkan juga. Mak simal paling lama tiga bulan,” katanya. 

SIDOARJO,Jawa pos Kadisperindag M.Tjarda memberikan pengarahan dalam forum group discussion dikantor Disperindag sidorajo meminta pelaku UKM tidak menganggap bahwa ekspor itu susah dan sesuatu yang wah."Ekspor itu sama dengan jualan biasa.Hanya keluar negeri,"katanya. UKM harus menyiapkan strategi apalagi pada 2020 ini ada tantangan besar UKM harus jeli memanfaatkan peluang,sebagian besar masih minim dengan pengetahuan ekspor. Padahal produk mereka di butuhkan,konsumen produk di indonesia bukan hanya orang asing dan bule saja. "melainkan,konsumennya juga warga indonesia yang diluar negeri", tuturnya. 

Sidoarjo- persaingan jual beli pakaian khususnya di industri ritel fashion masih sangat ketat,meskipun ritel online banyak bermunculan.Namun ritel offline masih tetap bertahan hingga sekarang keunggulan yang didapat dari ritel offline adalah pembeli lebih leluasa memilih dan memastikan kualitas produk yang di inginkan serta pelanggan bisa langsung melihat produk yang ingin dibeli para pemilik lapak ritel offline menegaskan bahwa " Kita siap bersaing dengan menawarkan kualitas barang yang apik dan dan terjangkau".